UPAYA PERBAIKAN DEFECT INNER FLASHING BOTOL BETADINE PADA PROSES PRODUKSI MESIN INJECTION BLOW MOLDING MENGGUNAKAN METODE PDCA DI PT JAYATAMA SELARAS, BOGOR

Kania Fachmi Dewi, - (2023) UPAYA PERBAIKAN DEFECT INNER FLASHING BOTOL BETADINE PADA PROSES PRODUKSI MESIN INJECTION BLOW MOLDING MENGGUNAKAN METODE PDCA DI PT JAYATAMA SELARAS, BOGOR. Tugas Akhir thesis, Politeknik ATK.

	Text TA_2023_TPKP_2003003_Kania Fachmi Dewi_jpg.pdf Download (4MB)
	Text Fultetx_2023_TPKP_2003003_Kania Fachmi Dewi_jpg.pdf Restricted to Repository staff only Download (9MB) | Request a copy

Abstract

PT Jayatama Selaras merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai jenis botol plastik, salah satu produk yang dihasilkan adalah botol betadine 5 ml. Beberapa permasalahan yang terjadi pada botol betadine 5 ml ini yaitu berupa defect bintik hitam, body tipis, dan inner flashing. Jumlah defect terbanyak yaitu inner flashing dengan persentase rata rata sebesar 6,34%. Hal ini dapat berpengaruh pada proses pemenuhan target produksi, batasan yang diberikan oleh perusahaan sendiri yaitu sebesar 2%, serta defect ini tergolong dalam defect mayor karena tidak dapat diperbaiki. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui penyebab defect dan cara mengatasi defect inner flashing menggunakan metode PDCA serta dengan menggunakan alat bantu diagram sebab akibat, diagram batang dan action plan. Faktor yang dianalisa pada diagram sebab akibat adalah faktor manusia, metode, dan mesin. Penyebab defect inner flashing paling besar dipengaruhi oleh kondisi mesin yang mengalami kerusakan yaitu berupa retakan pada core mesin injection blow molding sehingga lelehan material masuk dalam sela-sela retakan core mesin. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan inner flashing adalah dengan mengganti part mesin pada bagian core, serta melakukan usulan yang dicantumkan dalam tabel action plan pada analisa faktor lain yaitu faktor manusia dan metode. Setelah melakukan penggantian core pada mesin ini dapat mengurangi jumlah defect inner flashing dari 6,34% menjadi 1,08%, yaitu mengalami penurunan jumlah persentase defect sebesar 5,34%.

Actions (login required)

View Item