Proses Perakitan Upper Dan Bottom Shoes Untuk Model Sepatu Prodigy Merek Tomkins Ditinjau Dari Uji Kuat Rekat Di Pt. Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

Ahmad Muhammad Ro’is Ramadhana Zuhri, - (2019) Proses Perakitan Upper Dan Bottom Shoes Untuk Model Sepatu Prodigy Merek Tomkins Ditinjau Dari Uji Kuat Rekat Di Pt. Primarindo Asia Infrastructure Tbk. Tugas Akhir thesis, Politeknik ATK Yogyakarta.

[img] Text
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only

Download (758kB) | Request a copy
[img] Text
Cover.pdf
Restricted to Registered users only

Download (637kB) | Request a copy
[img] Text
Fulltext_2019_TPKP_1603033_Ahmad Muhammad Rois Ramadhana Zuhri.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Kekuatan rekat (bonding strength) merupakan salah satu penentu kualitas sepatu. Permasalahan yang terjadi pada sepatu model prodigy yaitu nilai kuat rekat pada outsole dan midsole terdapat nilai yang di bawah standar perusahaan. Nilai kuat rekat tidak boleh kurang dari 3,5 kg/cm2 untuk upper to outsole dan 3 kg/cm2 untuk upper to midsole. Berdasarkan hasil pengujian kuat rekat menggunakan mesin tensile strength diperoleh pengujian 1 dan 3 reject, pengujian 2 pass dan pengujian 4 marginal. Penurunan nilai kuat rekat terjadi antara upper dengan outsole yang bermaterial TPR dan antara upper dengan midsole yang bermaterial PVC. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi kuat rekat di bawah standar sepatu prodigy. Untuk penelusuran penyebab masalah kuat rekat dibawah standar, penulis menggunakan metode diagram fishbone. Pada pengujian ini terdapat 4 faktor penyebab masalah antara lain faktor Manusia, faktor Metode, faktor Material dan faktor Mesin. Penyebab pada faktor Manusia adalah kurang tetiti, mengejar target produksi dan tidak mentaati SOP. Penyebab pada faktor Metode adalah kurangnya penerepan SOP dan kurangnya pengawasan dan pengarahan. Penyebab pada faktor Material adalah terdapat kotoran pada material dan pemilihan primer yang kurang tepat. Penyebab pada faktor Mesin adalah indikator mesin pemanas dengan suhu aktual tidak sama. Usulan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah penambahan sinar UV untuk mempermudah dalam pengecekan kerataan adhesive. Menggunakan primer 001-AB untuk material TPR dan 311 NT untuk PVC. Melakukan perbaikan mesin pemanas chamber conveyor dan perawatan mesin, guna menjaga produktivitas mesin. Penambahan mesin press atau pemberian jarak antar sepatu yang akan dipress, agar waktu standar penekanan 12 detik terpenuhi. Mengatasi kuat rekat sepatu yang kurang dari standar dengan cara memanaskan kembali sepatu pada suhu 55°C-60°C pada mesin chamber conveyor dan dilakukan pengepressan kembali pada mesin universal press selama 12 detik, dengan dilakukan hal tersebut dapat menambah daya rekat lem pada sepatu. Bonding strength is one of the determinants of shoe quality. The problem with the prodigy model shoes is that the adhesive strength is below the company standard, which is 3.5 kg/cm2 for upper to outsole and 3 kg/cm2 for upper to midsole. Based on the results of bonding strength testing using a tensile strength machine, it was obtained 1 and 3 tests is reject, test 2 is pass and test 4 is marginal. Decrease in the value of adhesion strength occurs at the front of the shoe marked adhesive strength value is less than the standard on the upper to outsole and the outer side of the shoe is marked adhesion strength value is less than the standard for upper to midsole at points 5, 6 and 7. Research is conducted to overcome the adhesive strength below the standard prodigy shoes. To trace the causes of adhesive strength below the standard the writer uses the fishbone diagram method. there are 4 factors that cause problems, including Human factors, Method factors, Material factors and Machine factors. The cause of the human factor is less tetiti, because it pursues production targets and does not obey the SOP. Causes for method factors are the lack of leading SOP and lack of supervision and direction. The cause of the material factor is that there is impurities in the material and the selection of primers is not right. The cause of the engine factor is the indicator of the engine heater with the actual temperature not the same. Suggestions that can be do to overcome this problem is the addition of UV light to facilitate checking the adhesive flatness. Using primer 001-AB for TPR material and 311 NT for PVC. Repair of engine chamber conveyor heaters and engine maintenance to maintain engine productivity. The addition of a press or the distance between shoes to be pressed for a standard time of 12 seconds of pressure is met. To overcome the shoe adhesion strength that is less than the standard by reheating the shoe at a temperature of 55 ° C-60 ° C on the chamber conveyor machine and pressing it again on the universal press machine for 12 seconds, by doing so it increases the adhesive strength of the shoe.

Item Type: Thesis (Tugas Akhir)
Uncontrolled Keywords: Prodigy shoes, Assembling, Bonding Strength, Primer, Sepatu Model Prodigy, Perakitan, Kekuatan Rekat, Primer
Subjects: Teknologi Pengolahan Karet dan Plastik > SEPATU
Divisions: Teknologi Pengolahan Karet dan Plastik
Depositing User: intan - -
Date Deposited: 12 Sep 2019 06:23
Last Modified: 22 May 2020 07:19
URI: http://repository.atk.ac.id/id/eprint/338

Actions (login required)

View Item View Item