Pengaruh Durasi Waktu Proses Aging Terhadap Efektifitas Yield Loss Area Pada Artikel Purelining MM Black Di PT. ECCO Tannery Indonesia Sidoarjo, Jawa Timur

Dani, Fortuna Alif (2020) Pengaruh Durasi Waktu Proses Aging Terhadap Efektifitas Yield Loss Area Pada Artikel Purelining MM Black Di PT. ECCO Tannery Indonesia Sidoarjo, Jawa Timur. Tugas Akhir thesis, Politeknik ATK.

[img] Text
Cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (397kB)
[img] Text
Fulltext_2020_TPK_1701016_Dani Fortuna Alif.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
Official URL: http://www.repository.atk.ac.id

Abstract

PT. ECCO Tannery Indonesia adalah perusahaan multinasional yang bergerak dibidang manufacturing leather. Tujuan magang ini adalah untuk mengetahui durasi waktu terhadap efektifitas penyusutan pada proses aging sebelum wet toggling, mengetahui faktor yang mempengaruhi yield loss area, dan mengetahui luas kulit akhir. Dalam kegiatan magang yang dilakukan ditemukan adanya masalah yaitu yield loss area yang merupakan jumlah penyusutan output yang dihasilkan. Salah satu penyebab yield loss area adalah pada proses aging. Raw material yang digunakan adalah wet crust sapi kualitas low dengan jumlah 10 lembar dengan rata-rata luas 24 sqft, untuk artikel purelining dengan ketebalan 0,6-0,8 mm. Tahap proses drying yang digunakan adalah setting out, wet streching, wet toggling dan stacking. Metode yang digunakan adalah melakukan observasi, interview, praktek kerja langsung dan trial perbaikan. Langkah-langkah dalam penyelesaian masalah adalah menyimpan 5 lembar kulit diatas meja datar dan dilakukan measuring selama 6 hari untuk mengetahui penyusutan pada setiap harinya dan 5 lembar sisanya menggunakan metode standar sebagai perbandingan hasil. Persentase yield loss area pada setiap harinya berturut-turut adalah 0,00%, 0,00%, 0,68%, 1,37%, 1,37%, dan 1,60%. Pada percobaan yang dilakukan diketahui efektifitas aging untuk artikel purelining adalah 2 hari. Faktor-faktor yang berpengaruh pada yield loss area adalah material, tipe kulit jadi, teknologi drying, trimming, tear off. Luas kulit akhir dari percobaan yang dilakukan pada proses setelah setting out, sebelum wet toggling, setelah wet toggling, dan setelah stacking berturut-turut adalah 102 sqft, 102 sqft, 118 sqft, dan 119,25 sqft untuk perlakuan standar. Sedangkan pada percobaan aging 6 hari adalah 109,5 sqft, 107,75 sqft, 119,25 sqft, dan 122,5 sqft.

Item Type: Thesis (Tugas Akhir)
Uncontrolled Keywords: aging, drying process, purelining, yield loss area.
Subjects: Teknologi Pengolahan Kulit > PROSES AGING
Teknologi Pengolahan Kulit > PROSES DYEING
Divisions: Teknologi Pengolahan Kulit
Depositing User: Mrs Candra Mirawiarsi
Date Deposited: 16 Oct 2020 09:30
Last Modified: 16 Oct 2020 09:31
URI: http://repository.atk.ac.id/id/eprint/497

Actions (login required)

View Item View Item