Budi Antoro, - (2013) PROSES PEMBUATAN POLA BAGIAN ATAS SEPATU HIGH CUT MODEL MICHAEL KORS TOMKINS DENGAN SISTEM CRISPIN VERSION 2.2 DI PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk BANDUNG, JAWA BARAT. Tugas Akhir thesis, Politeknik ATK.
Text
TUGAS AKHIR DTS 2013.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Perkembangan dunia industri selama ini tidak terlepas dari perkembangan ilmu dan teknologi, demikian pula dengan industri persepatuan, perkembangan teknologinya semakin maju dan canggih sehingga melahirkan berbagai teknologi dan mesin-mesin yang canggih dan efisien. PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk merupakan perusahaan besar yang bergerak dibidang persepatuan yang sudah menerapakan teknologi modern dalam proses pembuatan pola, yaitu dengan menggunakan teknologi crispin. Teknologi crispin merupakan suatu program kerja dimana dalam menjalankan sistem operasinya harus ada pada jaringan kerja khusus yaitu silicon graphics work station. Seperangkat alat pendukung kerja crispin terdiri dari battery UPS, digitiser, crispin computer, cutting terminal computer, dan cutting machine. Program crispin dapat digunakan untuk membuat pola, grading pola, grouping komponen dan perhitungan jumlah pemakaian material (costing). Materi yang diambil adalah pembuatan pola bagian atas sepatu high cut model Michael Kors. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode pengumpulan data primer yang terdiri dari metode observasi, dan metode interview. Sedangkan metode pengumpulan data sekunder terdiri dari metode pustaka, website, dan metode dokumentasi. Selain metode tersebut penulis juga melakukan kerja praktek dilapangan secara langsung. Selama kerja praktek penulis mempelajari teknik pembuatan pola bagian atas sepatu menggunakan teknologi crispin, mulai dari drawing shell pattern, input data ke crispin computer, pecah pola, grading pola sampai proses pemotongan pola dengan cutting machine. Teknologi crispin merupakan teknologi modern yang mempunyai kelebihan antara lain, keakuratan mencapai 0,001 mm, efisiensi waktu, biaya dan tenaga serta hasil potongan pola lebih akurat dan rapi, dibandingkan dengan sistem manual. Dibalik kelebihannya teknologi crispin juga mempunyai kekurangan / kelemahan seperti, harga satu perangkat alat kerja yang mahal, penggunaan tempat yang cukup besar, saling ketergantungan antara unit kerja yang satu dengan yang lainya, selain itu tekanan angin yang tidak stabil akan mempengaruhi hasil pemotongan pola, oleh karena itu crispin room harus ada sendiri dan tertutup. Permasalahan yang dapat mempengaruhi proses pembuatan pola menggunakan teknologi crispin secara umum adalah pattern engineer kesulitan membaca garis-garis penyusun komponen sepatu bagian atas, sehingga berpengaruh terhadap pola yang dihasilkan. Usia seperangkat alat pendukung crispin yang sudah melebihi batas (over) membuat proses pembuatan pola mengalami sedikit hambatan, terutama waktu pengerjaan menjadi lama.
Item Type: | Thesis (Tugas Akhir) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pola |
Subjects: | Teknologi Pengolahan Produk Kulit > ALAS KAKI Teknologi Pengolahan Produk Kulit > ALAS KAKI > SEPATU--POLA |
Divisions: | Teknologi Pengolahan Produk Kulit |
Depositing User: | Mrs Candra Mirawiarsi |
Date Deposited: | 28 Apr 2023 12:00 |
Last Modified: | 28 Apr 2023 12:00 |
URI: | http://repository.atk.ac.id/id/eprint/920 |
Actions (login required)
View Item |