UPAYA MENGATASI LASTING MIRING PADA PROSES ASSEMBLING SEPATU TOMKINS ARTIKEL SHINEGAN DI PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk BANDUNG, JAWA BARAT

Fadhilla Choirum Ummah, - (2025) UPAYA MENGATASI LASTING MIRING PADA PROSES ASSEMBLING SEPATU TOMKINS ARTIKEL SHINEGAN DI PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk BANDUNG, JAWA BARAT. Tugas Akhir thesis, Politeknik ATK.

	Text Fulltext_2025_TPPK_2202088_Fadhilla Choirum Ummah_jpg.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy
	Text TA_2025_TPPK_2202088_Fadhilla Choirum Ummah_jpg.pdf Download (1MB)

Abstract

PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk yang beralamat di Jl. Raya Ranca Bolang No. 98, Cisaranten Kidul, Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk merupakan salah satu perusahaan sepatu sekolah yang ada di Indonesia dengan brand Tomkins, salah satunya adalah sepatu model Shinegan. Pada sepatu Tomkins artikel Shinegan saat proses assembling ditemukan beberapa masalah salah satunya merupakan defect lasting miring. Defect lasting miring yang sering terjadi menghambat proses pemasangan upper ke insole. Jika defect lasting miring tidak diperbaiki, maka hal tersebut akan mempengaruhi bentuk sepatu. Berdasarkan permasalahan tersebut, tugas akhir ini disusun untuk menganalisis faktor penyebab serta memberikan solusi mengatasi defect. Metode yang digunakan untuk menganalisis permasalahan adalah diagram fishbone, dengan melalui pengumpulan data primer (observasi, interview, dan dokumentasi), sedangkan pengumpulan data sekunder (jurnal, buku, dan artikel yang berkaitan dengan proses assembling. Dari analisis diagram fishbone ditemukan faktor-faktor penyebab dari faktor metode yaitu pekerja yang belum memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur) lengkap, faktor mesin yaitu mesin lasting yang kurang terawat, dan faktor manusia yaitu operator kurang teliti. Berdasarkan faktor penyebab, penulis memberikan usulan solusi faktor metode (method) dengan mengusulkan melengkapi SOP dibuat secara tertulis, faktor mesin (machine) dengan mengusulkan adanya jadwal pemeriksaan dan perawatan secara setiap bulan, dan faktor manusia (man) dengan mengusulkan adanya pelatihan kepada karyawan. Dari hasil implementasi usulan solusi yang diberikan, persentase defect lasting miring dapat berkurang dari 0,52 % menjadi 0,21 %.

Actions (login required)

View Item