Ragil Yuliatmo, - and R.L.M.S Ari Wibowo, - (2020) Pemanfaatan Tandan Pisang Kepok (M. paradisiaca L.) Sebagai Bahan Nabati Penyamak Kulit Kelinci Ramah Lingkungan. Project Report. Politeknik ATK, Yogyakarta.
Text
Pemanfaatan Tandan Pisang Kepok (M. paradisiaca L.) Sebagai Bahan Nabati Penyamak Kulit Kelinci Ramah Lingkungan.docx Restricted to Repository staff only Download (934kB) | Request a copy |
Abstract
Penyamakan nabati adalah penyamakan kulit dengan menggunakan bahan penyamak tanin yang berasal dari tanaman. Penggunaan mimosa (merk dagang) sebagai sumber tanin dari kayu akasia untuk bahan penyamak memiliki berbagai kelemahan dari sisi pengaruh terhadap lingkungan, baik langsung maupun tidak langsung. Tandan pisang kepok (M. paradisiaca L.) merupakan salah satu limbah tanaman pisang yang melimpah dan belum dimanfaatkan secara baik.Tandan pisang memiliki kandungan tanin sebesar 2% ─ 5% sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan penyamak dan antibakteri bakteri pathogen Staphylococcus aureus. Meskipun kandungan tanin cukup rendah, akan tetapi masih dimungkinkan untuk digunakan sebagai bahan penyamak kulit berukuran kecil, misalnya kulit kelinci. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan. Tahap pertama bertujuan untuk mengetahui kandungan tanin yang terdapat pada tandan pisang.Tahap kedua bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tandan pisang kepok (M. paradisiaca L.) pada proses penyamakan terhadap kualitas kulit kelinci dengan melihat faktor dari hasil uji fisik, kimia dan beban cemaran yang dihasilkan. Hasil penelitian tahap satu menunjukkan bahwa terdapat senyawa tanin pada tandan pisang kepok, raja dan ambon. Kadar tanin tertinggi adalah tandan pisang kepok (M. paradisiaca L.) sebesar 4,10% dan mempunyai kemampuan sebagai antibakteri. Hasil penelitian tahap kedua menunjukkan bahwa tandan pisang kepok (M. paradisiaca L.) dapat digunakan sebagai bahan penyamak kulit kelinci yang baik serta ramah lingkungan. Hasil penelitian tahap kedua menunjukkan bahwa perbedaan bahan penyamak tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap derajat penyamakan kulit kelinci samak, indikator kualitas nilai BOD dan COD limbah penyamakan yang dihasilkan. Akan tetapi pada nilai kadar air, kadar zat larut air, pH, ketebalan, kelemasan, kuat sobek, kuat tarik dan kemuluran kulit kelinci samak menunjukkan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kualitas kulit kelinci samak, dan juga nilai TDS dan TSS limbah penyamakannya. Berdasarkan penelitian tersebut maka kulit kelinci dapat digunakan sebagai alternatif bahan baku penyamakan kulit dengan menggunakan tandan pisang kepok (M. paradisiaca L.) yang ramah lingkungan.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | penyamakan nabati, tanin tandan pisang kepok, kualitas kulit kelinci samak, limbah penyamakan, ramah lingkungan. |
Subjects: | Penelitian_Dosen > BAHAN NABATI Penelitian_Dosen > BAHAN NABATI > PISANG KEPOK Penelitian_Dosen > KULIT > KULIT KELINCI Penelitian_Dosen > TANNING |
Divisions: | Penelitian Dosen |
Depositing User: | Mrs Candra Mirawiarsi |
Date Deposited: | 17 Feb 2022 07:39 |
Last Modified: | 17 Feb 2022 07:39 |
URI: | http://repository.atk.ac.id/id/eprint/948 |
Actions (login required)
View Item |